Kamis, 05 Juli 2007
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Robb sekalian alam. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad r keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat.
Ukhti al muslimah….
Musuh-musuh Islam tidak henti-hentinya berusaha untuk menjauhkan wanita muslimah dari Agama Islam yang haq dan lurus ini. Di setiap tempat dan kesempatan mereka selalu melontarkan tuduhan-tuduhan keji yang ditujukan kepada wanita-wanita mu’minah yang suci.
Mereka mengatakan bahwa:
“Islam adalah penjara bagi wanita”, karena wanita dalam Islam wajib dirumah, tidak diizinkan keluar kecuali ada hajat.
Menetapnya wanita dirumah, melemahkan ekonomi suatu negara”.
“Poligami adalah perbuatan hewan”.
“Perceraian adalah suatu kedzaliman”.
“Wanita-wanita muslimah itu sakit, kulitnya penuh dengan kadas dan panu, oleh sebab itu mereka memakai hijab untuk menutupi aibnya”.
Ukhti Al Muslimah….!

“Jangan kau ikuti langkah-langkah syetan” (24:21).
Ukhti al Muslimah….!
Jangan kamu dengar kata-kata mereka sebab mereka adalah penganjur yang berdiri di tepi neraka jahanam dan mengajak serta menyeret kedalam api neraka jahanam.

“Mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta” (18:5).
Ukhti Al Muslimah….!
Tahukah anda apa yang mereka kehendaki? Mereka hanya menghendaki satu perkara. Menghancurkan agama Islam dan merusak generasi Islam dengan menyebarkan kekejian di tengah masyarakat beriman. Mereka menghendaki agar wanita-wanita muslimah yang suci keluar dari rumahnya, dari bentengnya. Mereka menghendaki agar kamu menjadi barang dagangan yang murah, sebagai pemuas syahwat.
Mereka menipumu agar kamu keluar dari syurga sebagaimana Iblis mengeluarkan Bapak kita Adam darinya. Iblis mengeluarkan Adam dan Hawa dari syurga dalam keadaan telanjang, tanpa pakaian, yang menutup aurat mereka.
Para pengumbar kejahatanpun meniru gaya dan cara yang sama, jangan kamu hiraukan mereka!
Penuhilah panggilan Allah dan Rasul Nya, pasti disitu ada kebahagiaan sejati.
Allah I hanya menghendaki darimu kesucian, kemuliaan dan keluhuran.
Firman Allah:

“Akan tetapi Allah hendak mensucikanmu dan menyempurnakan nikmatnya kepadamu” (5:6).

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suci” (2:222).
Semoga Allah I selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus
H

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah I Robb sekalian alam. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi yang mulia Muhammadr, keluarga dan sahabatnya serta yang mengikuti petunjuknya sampai hari kiamat.

UKHTI AL MUSLIMAH
(SIAPA YANG MENYURUHMU MEMAKAI JILBAB??)
Jangan terkejut sebelum engkau baca buku ini.
· Seorang mahasiswi meminta pada salah seorang sahabat putrinya agar menemaninya menghadapi dosen laki-laki dalam mempertahankan disertasinya untuk mencapai gelar (MA). Sahabat berkata: Ya tak tahukah gelar kamu bahwa kita ini hidup di abad 20?
· Seorang dokter wanita di salah satu rumah sakit, ketika ia memakai pakaian dokter hilanglah malunya, wajah dan rambutnya serta pakaiannya terbuka. Seakan meninggalkan agama dan malu adalah hal yang wajib bagi tugas kedokteran.
· Saya pernah berkunjung ke salah satu kerabat yang saya kenal selalu menjaga kehormatan dan hijab/jilbab. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh masuknya supir pribadinya ke tempat pertemuan. Seakan-akan ia salah satu anggota keluarga yang tidak perlu menutup aurat darinya.

Ukhti! Pernahkah kamu menduga, bahwa mereka para wanita muslimah sadar, mengapa mereka berjilbab? Sesungguhnya realita menunjukkan bahwa mereka pada umumnya memandang jilbab hanya sebatas adat istiadat yang mereka warisi dari orang tua mereka dan sebagai bakti kepada orang tua mereka yang menyuruhnya. Oleh sebab itu sebagai warisan dan adat istiadat suci, maka wajib dijaga dan dilestarikan.
Pernahkah ia bertanya, mengapa ia memakai jilbab? Dan siapa yang menyuruhnya?. Bukankah itu perintah AllahI:

“Wahai Nabir, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 33:59).
Tidakkah ia mengetahui bahwa ia mentaati perintah penciptanya, yang memberi rizqi, yang menciptakan langit dan bumi dan mengetahui mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai dengan makhlukNya.
Firman Allah!:

“Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. (QS.2:284).

Allah yang menciptakanmu:
“Demikianlah itulah Allah Tuhanmu, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. (QS. 6:102)

Yang memberimu nikmat:
“Dan apa saja nikmat yang ada padaMu maka dari Allah jualah” (QS.16:53).

Yang mematikanmu:
“Dan datanglah sakaratul maut (kematian) sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya. (QS.50:19).

Yang berfirman:
“Pada hari (ketika) Kami berkata kepada neraka jahanam: apakah kamu sudah penuh? Dia menjawab: masih adalah tambahan? (QS.50:30-31).

Yang berfirman:

“Hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan (yang terhormat) dan Kami menggiring orang-orang yang durhaka ke neraka jahanam dalam keadaan dahaga.” (QS.19:85-86).

Yang mengadili pada hari yang menakutkan:

“pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya, dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk akan tetapi adzab Allah itu sangat keras.”(QS. 22:2).

Ukhti Al Muslimah….!
Tidakkah kau baca firman Allah:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali (yang biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka.”(QS.24:31).
Yaitu tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang asing (bukan muhrim), kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup kepalanya (jilbab) sampai ke dadanya sehingga tertutup. Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah * ia berkata:
روي البخاري عن عائشة ىضي الله عنها: يَرْحَمُ اللهُ النِّسَاءَ المُحَاجِرَاتِ الأول لمااَنْزَلَ اللهُ
“Semoga Allah merahmati wanita-wanita pertama yang berhijrah (Muhaajiraat), yaitu ketika Allah menurunkan firmanNya
﴿وَاليَضْرِبْنَ بِخُمَرِهنَّ عَلَىجُيُوبِهِنَّ﴾ شَقَقْنَ مُرُوْطَهُنَّ فَاخْتَمَرْنَ بِهَا
“Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dalam mereka”. (QS.24:31).
(Mereka langsung merobek pakaian mereka untuk dijadikan jilbab).

Ukhti Al Muslimah……!
Janganlah kita berkata “Kita bukan mereka. Bagaimana mungkin kita bisa mencapai apa yang mereka capai?” jangan kau heran! Seorang penyair berkata:
فَتَشَبَّهُوا إِنْ لَمْ تَكُونُوا مثْلَهُمْ
إِنْ التَشَبُّهَ بِالكِرَامِ فَلاَحُ
Contohlah mereka walaupun tidak persis. Sebab mencontoh orang yang mulia itu beruntung.

Ukhti Al Muslimah….!
Tidakkah kau baca firman Allah tentang para istri Nabi%:

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabir), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. (QS.33:53).
Lebih suci bagi hati siapa, wahai ukhti? Lebih suci bagi hati istri-istri Nabi, (Ummahatul Mukminin). Lebih suci bagi hati para sahabat Nabi, umat yang terbaik setelah Nabir?
Bagaimana dengan kita pada masa sekarang? Apakah zat yang menciptakanmu, yang mengetahui cara yang terbaik untuk mensucikan hati, sama dengan orang yang tidak mengetahui hal itu?

Ukhti Al Muslimah….!
Allah I berfirman:
“Wahai Nabir, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 33:59).

Ibnu Abbas& : “Allah I memerintahkan istri-istri orang yang beriman, apabila keluar dari rumah untuk suatu keperluan, hendaklah menutup wajahnya dari atas kepala dengan jilbabnya”.
Allah set memerintahkan istri-istri orang yang beriman hal tersebut diatas, agar mereka dikenal dengan tertutup rapi, bersih, dan suci. Dengan demikian ia tidak akan diganggu orang-orang yang jahat.
Coba kau perhatikan: siapa yang lebih sering digoda dan diganggu lelaki di jalan” tentu mereka yang suka bersolek ala jahiliyah (jahiliyah moderen).
Perhatikan firman Allah I dibawah ini:

“Dan perempuan-perempuan yang telah berhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin lagi, tidaklah atas mereka meninggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan dan berlaku sopan adalah lebih baik dari mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS.24:60).
Allah memberitahukan bahwa berjilbabnya perempuan tua yang tidak ingin menikah lagi serta tidak menampakkan perhiasan itu lebih utama, walaupun diperbolehkan bagi mereka untuk buka wajah dan tangan dengan syarat berlaku sopan (Islami).
Al-Qur’an telah mewajibkan wanita muslimah untuk memakai jilbab (hijab) dan mengharamkan bersolek ala jahiliyah (tabarruj).

Ukhti Al Muslimah….!
Dengarlah kata ibunda kalian, ummul mukminin ketika bertanya kepada Nabir:
سَأَلتُ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم، كَيْفَ يَصْنَعُ النِّسَاءُ بِذُيُولِهِنَّ (أَسْفَلِ الثِّيَابِ) قَالَ:يُرْخِيْنَهُ شِبْرَا،قَالَتْ:إِذَاتَنْكَشِفُ أَقْدَامُهُنَّ،قالَ:يُرْخِيْنَهُ ذِرَاعًا لاَ يزِدْنَ عَلَيْهِ. متفق عليه
“Apa yang harus diperbuat wanita dengan bawah baju mereka?” Nabi r bersabda: Hendaklah ia turunkan satu jengkal (dari lutut)”. Ummul Mukminin berkata: “kalau begitu akan tersingkap kaki kami, wahai Rasulullahr” Nabi r bersabda: “turunkan satu lengan dan jangan dilebihkan”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Subhanallah! Ummahatul Mukminin meminta agar diperpanjang bajunya, sedang wanita-wanita kita malah banyak yang mempersingkat (menaikkan ke lutut bahkan ada yang diatasnya) dan mereka tak peduli.
مَنَعَ السُفُوْرَ كِتَابُنَ وَنَبِيُناَ
فَاسْتَنْطِقِىاْلاَثَارَوَالأَيَاتِ
“Nabi r dan Kitab suci kita melarang telanjang (tidak menutup aurat), maka tanyakanlah kepada Hadits dan ayat suci Al-Qur’an Al Karim”.
Adapun hijab artinya adalah menutup badan dan sebagai ciri dari sekumpulan peraturan sosial yang berhubungan dengan keadaan wanita dalam undang-undang Islam, yang telah ditetapkan Allah I untuk menjadi benteng yang kuat, yang menjaga kehormatan, kemuliaan dan keluhuran wanita. Pakaian yang memelihara masyarakat dari fitnah, dan dalam ruang lingkup yang ketat sebagai sarana bagi wanita untuk membentuk generasi Islam, merajut masa depan umat yang pada gilirannya ikut berperan dalam perjuangan Islam dan mengokohkannya dimuka bumi ini.
RAMBU-RAMBU JALAN
Ukhti Al Muslimah….!
Untukmu yang masih dibalut keraguan untuk memakai jilbab. Untukmu untaian ayat ilahi ini:


“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (QS.33:36)
Untukmu yang belum sadar, yang masih berjalan tanpa petunjuk, untukmu untaian sabda Rasulullahr:
!لاَيَكُنُ اَحُدُكُم إِمَّعَةً يَقُوْلُ أَنَا مَعَ النَّاسِ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنْتُ وَإِنْ أَسَاؤُوا أَسَأْتُ، وَلَكِن وَطَنُّوا أَنْفُسَكُمْ إِذَا أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسِنُوا وإِذَا أَسَاؤُوا ان تَجْتَنِبُوا إِسَاءَتَهُمْ "
“janganlah engkau menjadi seperti orang yang berkata: Aku bersama manusia, bila mereka baik, aku baik bila mereka berbuat jahat, akupun ikut berbuat jahat, akan tetapi luruskan dirimu, bila mereka baik, baiklah, dan jika mereka jahat, jauhilah kejahatannya”.
Buatmu yang selalu berkata: bilamana aku memakai jilbab di negeri kafir, manusia akan melihat dan memperhatikanku, namun bila aku melepaskan jilbabku, aku seperti mereka, tak ada yang memperhatikanku.
Wahai putriku yang cerdik dan pandai: sesungguhnya melawan arus kejahatan, konsisten, komitmen dan konsekuen dalam kebenaran terutama di negeri kafir adalah iman yang diserukan Allah!, tidak boleh seorangpun melakukan ijtihad menentukan hukumnya dengan adanya Nash tekstual (Al-Qur’an dan al Hadits).
SEJENAK
Ukhti Al Muslimah….!
Wahai wanita yang tunduk di depan kekafiran, berkata: “kamu adalah wanita terpelajar. Diantara kami ada seorang dokter, ada sastrawati, ada wartawati, ada dosen yang mengajar di negeri kalian. Islam tak pernah melarang sedikitpun hal itu, tad ada perbedaan lagi antara laki-laki dan wanita. Senangkah anda pada kami? Jawaban kami cukup menyetir firman Allah!:


“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tak akan pernah rela padaMu sampai engkau mengikuti agamanya. Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah adalah petunjuk yang sebenar.”(QS.2:120).
Mereka berkata “Cukup bagi saya dengan keIslamanmu terbatas pada ibadat ritual semata. Adapun ilmu anda, moral, tingkah laku, pakaian, ide, dan seluruh urusan dunia anda wajiblah kamu mengikuti cara kami.”
Sungguh benar sabda Rasulullah%:
لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُم شِبْرًابِشِبْرٍ وَذِرَاعًابِذِرَاعٍ حَتَّىلَوْدَخَلُواجُحْرَضَبٍّ لَدَخَلتُمُوْهُ،قُلنَا:يَارَسُولَ اللهِ اليَهُودُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ:فَمَنْ؟رواه مسلم
“Kamu akan mengikuti cara orang-orang sebelummu, sedikit demi sedikit (sejengkal demi sejengkal, sedepa demi sedepa), hingga andaikan mereka memasuki lobang biawak, kamu akan ikut masuk kedalamnya, kami berkata: apakah mereka kaum Yahudi dan Nasrani? Jawab Rasulullah%: siapa lagi kalau bukan mereka. (HR. Muslim)

Ukhti Al Muslimah….!
Kamu seharusnya memperhatikan pakaianmu dan berbuat serta wajib memiliki kepribadian Islam sebagaimana apa yang kamu dengan, lihat dan baca (ajaran Islam).
Sungguh sedikit orang yang berbuat dan mengajak kepada kebaikan, sebagaimana seruan seorang penyair:
يَاخَادِمَ الجِسْمِ كَمْ تَسْعَىلِخِدْمَتِهِ
اَتَطْلَبُ الرِبْحَ مِمَّا فِيْهِ خُسْرَان
أَقْبِلْ عَلَى النَّفْسِ فَاسْتَكْمِلْ فَضَائِلَهَا
فَأَنْتَ بِالنَّفْسِ لاَبِالجِسْمِ إِنْسَانُ
“Wahai kamu yang selalu mengurusi badanmu. Betapa banyak usaha yang telah kamu lakukan. Apakah kamu mencari keuntungan dari sesuatu yang jelas rugi. Perhatikan jiwamu, sempurnakan keutamaannya, sebab kamu disebut manusia dengan jiwa bukan karena tubuh jasadmu.”

Ukhti Al Muslimah….!
Jadikanlah Khadijah*, suri tauladan dan panutanmu dalam berjuang dengan harta dan jiwa.
Jadikanlah Aisyah*, tauladanmu dalam ilmu pengetahuan. Jadikan keluarga Yasir&, suri tauladan anda dalam kesabaran dan berpegang teguh pada agama Allah!.
Wahai Ibu generasi mendatang, perhatikan perkataan seorang penyair:
أَلأمُّ مَدْرَسَةٌ إِذَا أَعَدَدْتَهَا
أَعَدَدْتَ شَعْباً طَيِّبَ ألاَعْرَاقِ
أَلأمُّ رَوْضَ إِنْ تَعَدَّهُ الْحَيَا
بِالْرَيِّ أَوْرَقَ أَيُّمَا إِيرَاقِ
أَلأُمُّ أُسْتَاذُ الأَسَاتِذََةِ الأُولَي
شَغَلَتْ مَائِرُهُم مَدَي الأَفَاقِ
“Ibu adalah madrasah, jika anda persiapkan, berarti anda mempersiapkan generasi yang harum namanya.
Ibu adalah taman, jika ia selalu disiram, ia akan berdaun rindang.
Ibu adalah ustadz/ustadzah pertama, pengaruhnya sangat besar berbobot sepanjang masa”.

Ukhti Al Muslimah….!
Andai mereka melihat bentuk tubuhmu tidak menarik lagi atau ketika usiamu telah senja, tua renta, apakah mereka masih memajang fotomu, disampul-sampul majalah, buku dan semisalnya, walaupun kamu orang yang terpelajar? Masihkah mereka memintamu bekerja sebagai pramugari di salah satu pesawat, dengan dalih penghargaanmu terhadap wanita? Masihkah kamu temui orang yang memperjuangkan sempitnya ruang lingkup belajarmu?
Sesungguhnya mereka hanya ingin menikmati kecantikan wajah dan kemolekan tubuh serta merdunya suaramu. Bila hal itu hilang darimu, maka merekapun pasti meninggalkanmu, seakan-akan kamu adalah sebuah barang yang sudah habis masa pakainya (kata pepatah: habis manis sepah dibuang).
PERINGATAN

Rasulullah % bersabda:
يَقُولُ%:مَاتَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَي الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ. متفق عليه
“Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita” (HR. Bukhari Muslim)
Musuh-musuh Islam telah mengetahui, bahwa kerusakan dan kerendahan moral wanita berarti pengrusakan terhadap masyarakat secara universal dan integral.
Seorang tokoh aliran Masuni (Free Masonry) berkata: “secangkir minuman keras, seorang biduanita dapat menghancurkan ummat Muhammad melebihi kekuatan seribu tank baja, peluru kendali dan senjata kimia yang canggih. Oleh karena itu buatlah mereka tenggelam dalam cinta materi dan syahwat (terutama syahwat farji/seks)”.
Temanya yang lain berkata: “kita harus mempergunakan wanita (memperalat wanita) sebab setiap kali ia mengulurkan tangannya kepada kita, kita telah mendapatkan apa yang kita inginkan dan kita telah berhasil memporakporandakan serdadu penolong agama Islam”.
ANCAMAN


Kepada setiap orang yang berusaha menjadikan para artis dan biduanita sebagai tauladan idola wanita-wanita muslimah, kepada mereka kami persembahkan ancaman Allah ! ini:

“Sesungguhnya orang-orang yang senang, agar tersiar perbuatan keji dikalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS.24:19)
Ancaman ini terhadap orang yang senang, lalu bagaimana terhadap orang yang melakukan! Tentu lebih dahsyat.

0 komentar:

About Me

Foto Saya
AHMAD ALKANDARY
Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Daftar Blog Saya



Baca Quran Online




P.pw - Shorten urls and earn money!

silahkan klik untuk mendengarkan murattal

mau baca qur'an? silahkan klik
free counters

yang lagi on now

harga blogku

blog ini berharga$3,947.84betulkah?

Internal Value defaultContent

history tamu agungku

Aqidah

by abu fathur. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Arsipku