Kamis, 05 Juli 2007
Semua manusia apapun agamanya bersepakat untuk mencari kesenangan dan berusaha untuk menolak dan menghindarkan kesedihan, sebagaimana yang disebutkan oleh Al Imam Ibnu al Khassam dalam kitabnya Al Akhlaq dan As Siyyar.
Segala sesuatu yang dilihat dari berbagai segi, maka akan ditemukan adanya pembagian,
contoh; manusia terbagi atas laki-laki dan perempuan, muslim dan kafir, begitu pula halnya dengan kesenangan.
Kesenangan terbagi ke dalam dua jenis yaitu:
A. Kesenangan yang sifatnya sempurna (kamil).
B. Kesenangan yang sifatnya tidak sempurna.
Kesenangan yang sifatnya sempurna tidak akan didapatkan di dunia, melainkan hanya dapat ditemukan di akhirat kelak. Sebagai contoh jika kita makan, kesenangan atau kelezatan di saat makan sifatnya tidak sempurna. Di saat kita belum makan, kita berusaha untuk mendapatkannya dengan susah payah. Di tengah-tengah kita makan, kita rasakan di dalamnya masih ada kesenangan yang belum kita rasakan. Begitu pula tatkala kita selesai makan bahkan makanan justru dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Kesenangan dan kesusahan yang sifatnya tidak sempurna hanya bisa dirasakan oleh ruh (jiwa) seseorang. Kesenangan dan kesusahan yang dirasakan di dunia hanya dirasakan oleh tubuh (jasad), sementara ruh mengikut kepada jasad. Sebaliknya di alam kubur justru ruh yang akan mendapatkan bagian yang sama, baik kesenangan maupun kesusahan, yaitu kesenangan di syurga atau siksa di neraka. Berbagai macam kesenangan duniawi yang dirasakan seseorang yang sifatnya mubah (dibolehkan) sampai pada kesenangan yang diharamkan oleh Allah mempunyai tabiat sementara yang pada akhirnya hilang. Kesenangan yang diperoleh dari hal-hal yang haram tidak akan didapatkan kebaikan di dalamnya melainkan hanya akibat buruk dari dosa dan maksiat yang didapatkan, sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair; kesenangan akan hilang dan tertinggal hanya bekasnya saja bagi orang-orang yang telah merasakannya terutama kesenangan yang diperoleh dari perkara yang haram dan tidak ada kebaikan dari kesenangan yang diperolehnya, sementara dibalik kesenangan tersebut ada neraka.
Kesenangan dari segi hukum dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
"Kesenangan yang disyariatkan.
"Kesenangan yang sifatnya mubah.
"Kesenangan yang diharamkan dalam syariat.

KESENANGAN YANG DISYARIATKAN
Kesenangan yang disyari'atkan adalah kesenangan yang didapatkan oleh seorang mukmin yang benar-benar beriman kepada Allah tatkala ia menegakkan ubudiyah kepada Allah. Oleh karena itu di kalangan para Shalafush Shalih banyak diantara mereka yang sedih tatkala ajal menjemput mereka karena mereka tidak lagi dapat merasakan kelezatan dalam beribadah pada Allah di malam hari, berpuasa di siang hari yang sangat panas, dan kelezatan yang bisa didapatkan di majelis-majelis para ulama. Muadz ibnu Jabal & adalah salah seorang diantara salafushshalih. Di kalangan mereka ada yang berdo'a kepada Allah dengan mengatakan, "Yaa Allah jikalau Engkau memberikan kesempatan kepada seseorang di kuburnya untuk beribadah kepada-Mu maka berikanlah kesempatan tersebut kepadaku."
Hal tersebut membuktikan begitu dekatnya hati mereka dengan Allah pada waktu beribadah kepada-Nya. Seorang alim dari kalangan tabi'in yaitu Muhammad ibnu Muntazir), pernah berkat "Aku bersungguh-sungguh untuk menegakkan shalat selama 20 tahun lamanya dan aku baru merasakan kenikmatan dalam shalat tersebut 20 tahun kemudian."
Rasulullah % pernah bersabda: "Telah Allah jadikan kesenangan jiwaku di dalam shalat” bahkan Rasulullah % pernah berkata kepada Bilal & "Wahai Bilal berikanlah aku ketenangan untuk bersenang-senang di dalam shalat."
Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah ) berkata "Di dunia ini ada syurga barang siapa yang tidak mendapatkan syurga tersebut maka tidak akan masuk syurga di akhirat kelak"
Ia pernah berkata tatkala ia disiksa dan dipenjarakan dari satu penjara ke penjara yang lain, "Apa yang dilakukan oleh musuh-musuhku sementara syurga itu ada dalam hatiku, apapun yang mereka lakukan termasuk memenjarakanku, maka aku menganggap bahwa aku sedang berkhalwat dengan Allah, sementara jika mereka membuangku, aku menganggap sedang bepergian bersama Allah, kalau mereka membunuhku maka itu adalah syahadah bagiku". Hal ini termasuk dalam kesenangan yang disyari'atkan.

KESENANGAN YANG SIFATNYA MUBAH
Dari kesenangan yang sifatnya mubah yaitu kesenangan yang dibolehkan seperti kesenangan dalam hal makan dan minum, berkumpul bersama keluarga, selama hal terse
but dibolehkan dalam syari'at.

KESENANGAN YANG DIHARAMKAN DALAM SYARI'AT
Kesenangan yang diharamkan dalam syari'at yaitu kesenangan yang dirasakan oleh seseorang dalam bermaksiat kepada Allah !. Kesenangan yang diharamkan ini tidak hanya diharamkan saja, tetapi dapat merusak kepribadian seseorang. Kesenangan yang diharamkan oleh Allah dapat berupa pandangan yaitu dengan memandang apa-apa yang dilarang oleh Allah, pendengaran yaitu dengan mendengarkan hal-hal yang dilarang oleh Allah !, pembicaraan yaitu mengghibah saudara-saudara se-Islam dan perbuatan-perbuatan keji lainnya, dimana perbuatan-perbuatan tersebut dapat merusak kepribadian seseorang dan penyesalan yang mendalam. Hal tersebut dapat dilihat pada orang-orang yang larut dalam kemaksiatan, mereka tidak akan menemukan sedikitpun ketenangan, itu semua disebabkan karena banyaknya kedurhakaan yang mereka lakukan kepada Allah.
Ibnu Qayyim ) berkata "Di dalam jiwa seseorang ada yang disebut khasyyah (ketakutan) yang tidak akan hilang sampai seseorang itu mengingat Allah, juga ada yang dinamakan huzn (kesedihan) yang kesedihan ini tidak akan hilang melainkan dengan ma'rifah kepada Allah, juga kebutuhan dan kefakiran yang tidak mungkin hilang melainkan kembali kepada Allah, dan sekiranya seluruh isi dunia ini diberikan untuk menutupi segala kekurangan tersebut, maka hal itu tidak dapat menutupi kefakiran dan kekurangan yang ada dalam jiwa seseorang".
Jiwa seseorang sangat erat kaitannya dengan kesenangan, dan hati seseorang akan rusak dengan banyaknya dosa-dosa yang dilakukannya, yang akan mendatangkan ketidaktentraman. Sebaliknya kesenangan itu hanya dapat diperoleh dengan kembali kepada Allah yaitu dengan mencintai-Nya, beribadah hanya kepada-Nya dan jujur dalam tobat kepada Allah!.

***Oleh Syekh Khalid Ats-Tsabd
Ditarjim oleh Ust. Shalahuddin Guntung***

0 komentar:

About Me

Foto Saya
AHMAD ALKANDARY
Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Daftar Blog Saya



Baca Quran Online




P.pw - Shorten urls and earn money!

silahkan klik untuk mendengarkan murattal

mau baca qur'an? silahkan klik
free counters

yang lagi on now

harga blogku

blog ini berharga$3,947.84betulkah?

Internal Value defaultContent

history tamu agungku

Aqidah

by abu fathur. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Arsipku